Daftar pustaka:
Ismail, Taufik. 1993. Tirani dan Benteng. Jakarta: Yayasan Ananda.
Catatan kaki:
Taufik Ismail, Tirani dan Benteng, (Jakarta: Yayasan Ananda, 1993), hlm. 101-1-5)
a. Unsur-unsur Pokok Daftar Pustaka
1. Nama pengarang, bila terdiri atas dua atau lebih penggal, nama terakhir didahulukan atau dibalik;2. Judul buku, bila sumber pustaka berupa buku ditulis lengkap dengan sub-judulnya;
3. Judul artikel, bila sumber pustaka berupa majalah, jurnal, atau harian yang dilengkapi dengan nomor edisi, bulan, dan tahun;
4. Data publikasi, penerbit, tempat terbit, tahun terbit, nomor jilid, dan ada yang menambahkan cetakan serta jumlah halaman.
b. Teknik Penyusunan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun secara alfabetis,
2. Nama pengarang dibalik,
3. Gelar akademik dan jabatan dicantumkan dan diletakkan setelah nama keseluruhan,
4. Setiap penggalan unsur dalam daftar pustaka diberi tanda titik,
5. Daftar pustaka ditulis dari margin kiri dan bila tidak cukup dalam satu baris, maka baris kedua ditulis 5-7 ketukan ke dalam dengan jarak 1 spasi,
6. Jarak antara sumber pustaka yang satu dengan sumber pustaka lain adalah 2 spasi,
7. Bila nama pengarang sama, maka penyebutan cukup memberi garis sepanjang 5-7 ketukan dan didikuti dengan unsur-unsur pustaka yang lain,
8. Bila dalam tahun yang sama diketahui seorang menyusun lebih dari stau buku,maka diberi kode a, b, atau c dibelakang tahun terbit,
9. Daftar pustaka tidak perlu dicantumkan halaman,
10. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut,
11. Bila dipandang perlu, daftar pustaka dilengkapi dengan jumlah halaman Buku.
c. Fungsi Daftar Pustaka
Daftarpustaka berfungsi menjelaskan lebih lanjut tentang sumber pustaka yang telah dijadikan dasar pijakan atau acuan dalam karangan yang bersangkutan. Fungsi lain daftar pustaka ialah untuk memandu pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sesuatu yang dikehendaki dan tercantum dalam catatan kaki. Dengan demikian, daftar pustaka melengkapi catatan kaki dalam mendeskripsikan sumber pustaka.DAFTAR PUSTAKA
Walija. 2010. Komposisi Mengolah Gagasan Menjadi Karangan. Cetakan ke-2. Jakarta: Uhamka Press.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar